Konsep Carl Rogers

a. Munculnya masalah atau gangguan

Menurut teori Rogers orang yang membutuhkan terapi adalah orang yang merasa tidak berdaya, tidak berenergi dan tidak mempunyai kemampuan untuk membuat keputusan atau tidak efektif dalam mengarahkan hidupnya, itulah yang dapat memunculkan masalah atau gangguan menurut Rogers.

b. Tujuan terapi

Tujuan terapi ini adalah berfokus pada klien bukan pada masalah yang dihadirkan klien. Rogers (dalam Corey, 2009) tidak percaya bahwa tujuan dari terapi adalah untuk mengatasi masalah, tetapi untuk membantu klien dalam proses perkembangannya, sehingga klien dapat melakukan penyelesaian masalah saat ini dan masalah di masa depan dengan lebih baik. Lebih lanjut, Rogers mengatakan bahwa subjek yang sudah berkembang dan mencapai aktualisasi akan memiliki empat hal yaitu terbuka terhadap pengalaman, percaya pada diri mereka, evaluasi terhadap sumber internal dan keinginan untuk terus berkembang.

c. Peran terapis

Rogers mengungkapkan, terapis harus menjaga 3 atribut untuk membuat klien dapat bergerak maju dan menjadi apa yang mereka mau, yaitu kongruensi (keaslian atau kemurnian), penerimaan positif tanpa syarat (menerima dan menjaga), pemahaman tegas dan akurat (kemampuan untuk secara dalam menggenggam dunia subjektif orang lain).

Terapis pada terapi person-centered lebih dititik beratkan pada sikapnya bukan pada pengetahuan, teori atau teknik mereka untuk memfasilitasi perubahan kepribadian klien. Secara mendasar, terapis menggunakan diri mereka untuk menjadi intrumen perubahan. Teori person-centered berpegangan bahwa fungsi terapis adalah hadir dan memberikan akses kepada klien dan fokus pada pengalaman mereka. Perubahan terapeutik tergantung pada persepsi klien mengenai pengalaman mereka selama terapi dan sikap dasar konselornya.

d. Metode-metode

Metode dalam terapi person-centered Rogers tidak berpusat pada penyelesaian masalah, tetapi berpusat pada klien. Karena fokus terapi ini adalah bukan pada masalah namun pada klien tersebut.

Sumber:

Corey, G. (2009). Theory and practice of counseling and psychotherapy. 8th eds. Belmont: Thomson Higher Education

Tinggalkan komentar