RESENSI BUKU: Perjalanan Menegangkan Gulliver Tersesat di Negeri Liliput dan Negeri Raksasa

A. Identitas Buku

gullivers-travels-cover-narasi

  1. Judul                           : Gulliver’s Travels, Perjalanan Gulliver ke Negeri Liliput dan  Negeri Brobdingnag
  2. Pengarang                   : Jonathan Swift
  3. Penerbit                       : Narasi
  4. Tahun Terbit                : cetakan pertama 2007
  5. Tebal Halaman            : 127 halaman

B. Pembukaan

Buku Gulliver’s Travels, Perjalanan Gulliver ke Negeri Liliput dan Negeri Brobdingnag adalah buku terjemahan asal Inggirs yang merupakan karya penulis bernama Jonathan Swift. Jonathan Swift lahir di Dublin, Irlandia pada tanggal 30 November 1667. Ia pernah belajar di Universitas Trinity, Dublin. Setelah lulus, ia manjadi sekretaris seorang politisi bernama Sir William Temple. Kemudian ia menjadi pastor pada tahun 1694 lalu pindah ke Inggris pada tahun 1702. Buku pertamanya terbit pada 1704 dan pada tahun 1710 ia menjadi editor jurnal politik The Examiner. Buku Swift yang paling terkenal adalah Gulliver’s Travels, yang menceritakan perjalanan Lemuer Gullivers yang tersesat di empat negeri. Namun yang diterjemahkan dalam buku ini hanyalah dua perjalanan yaitu perjalanan di negeri liliput dan negeri brobdingnag. Perjalanan Gullivers ini sangat terkenal dan dibicarakan banyak orang. Swift sendiri adalah penggemar politik yang menggunakan fiksi dan satir untuk menarik perhatian terhadap masalah politik pada masanya.

C. Isi

  1. Sinopsis

Gulliver adalah seorang laki-laki cerdas yang gemar melakukan perjalanan, sehingga ia memutuskan untuk menjadi seorang dokter kapal. Selama hidupnya ia telah melakukan banyak perjalanan melintasi lautan. Sampai suatu ketika ia bosan dan pindah k daerah lain bersama istri dan anaknya berharap akan mendapatkan bisnis yang baik. Namun ternyata di daerah barunya pekerjaan sangat sedikit, sehingga ia terpaksa menerima tawaran dari kapten kapal untuk kembali melakukan perjalanan.

Namun, ditengah perjalanan kapal yang ditumpangi Gulliver dihantam oleh badai besar sehingga membuat Gulliver terdampar di pulau yang tidak ia ketahui sebelumnya dan ia tak sadarkan diri. Ketika Gulliver mulai sadar, ia merasa bahwa ia terikat dengan tali kencang, dan ternyata ia ditawan oleh sekelompok liliput dalam jumlah banyak. Dari situlah ia tahu bahwa ia telah berada di negeri liliput. Sejak saat itulah ia mengalami pengalaman di negeri tersebut. Sampai pada akhirnya ketika Gulliver berhasil menciptakan perdamaian antara negeri liliput dan negeri tetangga  dan ia meminta kebebasan, rajapun mengabulkan.

Setelah ia sampai kembali ke rumahnya, ia memutuskan untuk kembali lagi berlayar dengan kapal pedagang Adventure yang dikepalai oleh Kapten John Nicholas. Namun ternyata, perjalanannya kali inipun membuatnya ia tersesat kembali. Tetapi kali ini ia bukan tersesat di negeri liliput melainkan di negeri brobdingnag yaitu negeri raksasa. Di negeri ini, Gulliver harus mengalami penderitaan karena ia terus dijadikan bahan tontonan oleh seorang bapak untuk mendapatkan uang. Untung saja ada anak dari bapak tersebut, gadis kecil yang sangat menyayanginya dan begitu menjaganya. Guliver telah mengalami banyak kejadian di negeri raksasa ini, ia sudah bertahun-tahun di negeri tersebut dan ia sudah sangat merindukan keluarganya di Inggris. Sampai pada suatu ketika ia berhasil lepas dengan cara yang tidak biasa. Saat itu ia dan gadis kecil yang bernama Glumdalclitch sedang menemani raja dan ratu melakukan perjalanan.

Pada perjalanan tersebut, mereka memerlukan waktu yang lama dan membuat Glumdalclitch dan Gulliver sakit. Keadaan itulah yang dimanfaatkan oleh Gulliver, ia berusaha terlihat lebih sakit dari kenyataannya dan ia meminta berjalan-jalan ke laut. Akhirnya salah seorang pelayan muda yang terkadang juga merawat Gulliver diperintahkan untuk membawanya berjalan-jalan ke laut. Tetapi nampaknya Glumdalclitch tidak senang dengan ide tersebut, ia sampai menangis ketika Gulliver melambaikan tangan, ia seolah tahu bahwa itulah saat terakhir ia akan melihat Gulliver. Saat berjalan-jalan Gulliver merasa terlepas dari pengawasan sang pelayan dan sampai akhirnya ia ditemukan oleh kapal asal Inggris dan segera ditolong.

2. Keunggulan buku

Buku ini sangat nyaman dibaca dan membawa kita si pembaca seperti ikut dalam petualangan Gulliver. Kejadian-kejadian digambarkan sangat jelas dan dengan bahasa yang tidak rumit. Selain itu, ketika membaca buku ini kita seperti sedang membaca buku harian karena Swift menuliskan dengan jelas waktu kejadian tersebut.

3. Kelemahan buku

Menurut saya, buku tidak nyaris tidak ada kelemahannya. Namun, alangkah lebih baiknya jika buku ini disertai dengan gambar ilustrasi agar kejadian semakin tergambar dalam benak pembaca.

D. Penutup

Buku fiksi tentang perjalanan Gulliver ini sangatlah menarik untuk dibaca. Bahasa yang tidak rumitpun membuat pembaca mudah memahami alur cerita dan membuat setiap kejadian dalam cerita tergambar dalam benak kita. Alangkah baiknya pembca buku ini membca dengan fokus agar kejadian dan pengalaman Gulliver semakin tergambar.

klik link-link di bawah ini untuk mendapat resensi lainnya:

aisyah

ajrin

amadea

andari

PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP INTERPERSONAL: Kelompok Kerja dan Brainstorming Elektronik

Pada tulisan kali ini yang akan dibahas adalah kelompok kerja dan brainstorming elektronik. Sebelum menjelaskan hubungan antara keduanya, penting untuk dijelaskan pengertian tersebut masing-masing. Kelompok kerja adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Sedangkan brainstorming adalah teknik kreativitas individu atau kelompok yang berusaha untuk menemukan kesimpulan dari suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan sederet daftar ide yang muncul secara spontan yang disumbangkan oleh anggotanya (http://en.wikipedia.org/wiki/Brainstorming). Kemudian ada yang disebut juga dengan istilah Brainstorming groups atau brainstorming kelompok. Ternyata brainstorming kelompok ini difasilitasi oleh variasi dari brainstorming yaitu brainstorming elektronik. Brainstroming elektronik adalah salah satu variasi dari brainstorming. Brainstorming elektronik merupakan teknik brainstorming manual dengan versi komputerisasi yang didukung oleh electronic meeting system (EMS) atau bentuk yang paling uniknya via email bisa berbasis web atau menggunakan software peer-to-peer (http://en.wikipedia.org/wiki/Brainstorming).

Dari penjelasan tersebut jelaskan sudah bahwa brainstorming elektronik jelas sekali dapat memfasilitasi brainstorming kelompok. Karena dengan adanya brainstorming elektronik, proses dari brainstorming kelompok akan lebih mudah terjalin walaupun anggota-anggota berada pada tempat yang berbeda. Sehingga brainstorming elektronik dapat mempermudah akses dan proses brainstorming kelompok dan dengan terjalinnya brainstorming kelompok, maka tugas atau pekerjaan dari suatu kelompok kerja akan semakin cepat dan mudah, karena kelompok tersebut dapat dengan mudah mengambil kesimpulan dari teknik brainstorming itu sendiri.

selanjutnya —>

klik link-link di bawah ini untuk informasi serupa:

aisyah

ajrin

amadea

andari

PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP INTERPERSONAL: Kelompok Unik dalam Internet-Kelompok Kerja Virtual

Dua materi sebelumnya sudah dibahas mengenai bagaimana internet telah menjadi saksi muncul berbagai kelompok atau komunitas tertentu beserta aktivitasnya. Pada materi kali ini, akan dibahas bagaimana internet memunculkan kelompok-kelompok unik bahkan kelompok kerja virtual yang dapat membantu suatu kelompok dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Munculnya kelompok-kelompok atau komunitas di internet memang bukanlah suatu hal asing lagi bagi kita sekarang ini. Banyak sekali kelompok-kelompok unik tertentu yang menggunakan internet sebagai wadah kelompok kerja mereka, yang kemudian disebut kelompok kerja virtual. Kelompok kerja virtual adalah suatu kelompok yang menggunakan aktivitas virtual untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas tertentu. Ya, sebenarnya internet telah menyediakan berbagai media virtual untuk memudahkan kita dalam bekerja baik itu secara individu maupun kelompok. Apa saja? Dari mulai fasilitas e-mail, chatroom, bahkan media sosial sekalipun bisa dijadikan wadah kelompok kerja virtual, atau kelompok tersebut bisa membuat semacam jaringan sosial tersendiri untuk mereka yang digunakanuntuk menuntaskan pekerjaan mereka.

Contoh nyatanya adalah ketika konser salah satu girlband korea baru-baru ini di Jakarta akan digelar, semua akun atau fanbase dari yang menaungi penggemar di seluruh Indonesia, gencar menyebarkan informasi guna menuntastkan project mereka pada konser tersebut ketika konser diselenggarakan. Pada konser tersebut, para penggemar yang tergabung dalam kelompok pecinta girlband tersebut akan menampilkan sesuatu untuk artis kesayangan mereka tersebut. Alhasil mereka menggunakan sosial media untuk menuntaskan project mereka. Contoh lainnya adalah instansi pemerintah yang menggunakan web khusus untuk pegawainya menuntuskan pekerjaan mereka, web tersebut hampir sama dengan media sosial seperti facebook atau twitter hanya saja web tersebut hanya bisa digunakan oleh pegawai pada instansi tersebut, yang isinya fasilitas untuk bertukar pikiran dengan sesama kelompk kerjanya ataupun untuk mengunggah laporan hasil kerja.

selanjutnya —->

klink link-link di bawah ini untuk mendapatkan informasi terkait:

aisyah

ajrin

amadea

andari

PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP INTERPERSONAL: Polarisasi dalam internet-polarisasi kelompok

Tentunya kata polarisasi kelompok sudah tak asing lagi ditelinga kita. Terutama bagi orang yang berkecimpung di dunia pendidikan sosial pasti tidak akan asing dengan polarisasi kelompok. Namun ternyata, sekarang ini polarisasi kelompok juga terjadi di intenet. Mengapa? Hal itu terjadi tentunya karena semakin maraknya berbagai jejaring sosial atau social nework di internet, sehingga memudahkan orang untuk menemukan teman dengan minat dan kegemaran yang sama lalu terbentuklah apa yang dinamakan komunitas online. Nah, dari komunitas online itulah sepertinya polaritas kelompok dalam internet terbentuk. Sebelum membahas lebih lanjut bagaimana polarisasi kelompok dalam internet, akan dijelaskan lebih dahulu apa yang dimaksud dengan polarisasi kelompok.

Polarisasi kelompok mengacu pada kecenderungan suatu kelompok untuk membuat suatu keputusan yang lebih ekstrim dari kecederungan yang akan dilakukan anggotanya secara individual (http://en.wikipedia.org/wiki/Group_polarization). Keputusan tersebut tentunya akan sangat berisiko jika dilakukan secara individual. Namun, ketika dilakukan bersama-sama akan semakin kuat dan memunculkan pandangan suatu kelompok pada suatu situasi. Dari polarisasi kelompok, dapat terlihat bagaimana perilaku kelompok pada berbagai situasi kehidupan nyata.

Lalu, bagaimana polarisasi kelompok pun dapat terbentuk di internet? Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa sekarang-sekarang ini jejaring sosial atau yang biasa kita sebut social network adalah suatu fasilitas yang sedang marak dinegara manapun. Alhasil penggunanya sangat banyak, dan muncullah berbagai kelompok di internet atau di jejaring sosial tersebut yang disebut online community. Setelah munculnya kelompok tersebut, otomatis polarisasi pun terbentuk dengan jelas. Dan dalam teori polarisasi kelompok saat ini, dikatakan bahwa internet adalah salah satu aplikasi kehidupan nyata dari polarisasi kelompok dengan social network sebagai contohnya.

Salah satu contoh nyatanya adalah ketika seseorang di jejaring sosial yang menyukai artis atau tokoh tertentu kemudian mencari teman dengan kesamaan minat, kemudian membentuk suatu kelompok atau komunitas pencinta tokoh tersebut. Kemudian karena rasa solidaritas yang kuat dan pandangan kelompok yang begitu tinggi, menjadikan pendapat dari kelompok tersebut terlihat berlebihan dan semakin “menyerang” kubu tokoh lain yang dianggap sebagai lawan dari tokoh yang dicintai. Alhasil karena mereka merasa kuat sebagai kelompok, kegiatan ekstrim seperti menyerang dengan tulisan cacian pun dilontarkan semain intens dan bisa berakibat timbulnya cyberbulliying atau yang dikatakan sebagai bully di dunia maya. Dengan begitu, polarisasi dalam internet saat ini sudah menjadi sangat ekstrim saat ini dan banyak yang mengakibatkan meningkatnya kasus bunuh diri yang diakibatkan oleh bullying. Oleh karena itu, jadilah internet user atau pengguna internet yang baik, yang bijaksana dalam memanfaatkan teknologi. Jangan menjadikan internet sebagai lahan untuk bersenang-senang semata, tetapi gunakanlah internet sebagai lahan untuk membentuk komunitas yang baik dan membawa manfaat bagi sesama.

Selanjutnya —->

klik link-link di bawah ini untuk informasi berkaitan :

andari

aisyah

ajrin

amadea