PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP INTERPERSONAL: Sejarah Komunitas Online (Social Network)

Dewasa ini masyarakat dunia tak lagi mengalami kesulitan dalam berinteraksi satu sama lain. Berbagai media dapat digunakan dengan sangat mudah untuk bisa berinteraksi, baik itu lintas daerah, lintas budaya maupun lintas negara sekalipun. Itu semua bisa terjadi dengan adanya fasilitas yang sekarang ini sangat “booming” dan menjadi salah satu kebutuhan bagi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat modern.

Tidak dapat dipungkiri bahwa internet telah menjadi salah satu kebutuhan, gaya hidup, dan hiburan bagi masyarakat. Tak heran internet telah membawa pengaruh yang sangat besar bagi peradaban dunia saat ini. Internet juga ternyata mempunyai manfaat yang luar biasa bagi kehidupan sosial kita, yaitu salah satunya adalah interaksi sosial. Internet saat ini, tidak lagi menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan dan didapatkan. Tak heran memang jika interaksi dan kehidupan “maya” di internet seperti telah menjelma menjadi kehidupan nyata yang juga mempunyai kehidupan dan interaksi sosial.

Melalui internet, kita bisa melakukan apa saja yang kita lakukan di dunia “nyata”, seperti berkomunikasi, berinteraksi, bekerja, bahkan membentuk suatu kelompok atau komunitas tertentu. Bahkan, saat ini dikatakan bahwa polarisasi kelompok juga terjadi di internet. Tak hanya itu, kelompok kerja sekalipun juga terjadi di internet yang kemudian dinamakan kelompok kerja virtual.

Pertama, akan dibahas mengenai sejarah komunitas online yang saat ini sedang marak. Seperti dijelaskan di atas, bahwa saat ini internet telah menjamur ke berbagai tempat, berbagai usia, dan berbagai kelompok, tak heran jika internet telah menyediakan fasilitas bagi komunitas-komunitas, yang tentunya merupakan komunitas online yang memungkinkan anggota/ penggunanya bisa saling berinteraksi dengan sesama pengguna.

Sebelum membahas sejarah dari komunitas online (online community), akan dibahas terlebih dahulu apa yang disebut dengan komunitas online tersebut. Saat ini, banyak yang menganggap bahwa komunitas online atau online community dan jejaring sosial (social networking) adalah dua hal yang dianggap sama. Padahal jika diteliti lebih lanjut kedua hal tersebut mempunyai perbedaan mendasar, walaupun memang mempunyai kesamaan yang mendasar pula, yaitu sebagai suatu wadah atau fasilitas yang memungkinkan orang di seluruh penjuru dunia atau penikmat internet dapat saling terhubung dan berinteraksi satu sama lain. Namun apa perbedaanya?  Jika dilihat dari sisi broader-nya, jejaring sosial (social network) merujuk pada layanan individual-centered atau layanan yang lebih merujuk pada aktivitas individual. Sedangkan komunitas online (online community) adalah layanan yang bersifat group-centered atau layanan yang lebih merujuk pada aktivitas suatu grup tertentu.

Tetapi sebenarnya, antara komunitas online dan jejaring sosial mempunyai hubungan yang erat.  Komunitas online merupakan salah satu dampak sosial dari adanya jejaring sosial. Jadi, dengan kata lain komunitas online terbentuk dari adanya jejaring sosial, atau bisa dikatakan bahwa suatu komunitas online terbentuk dari gabungan pengguna jejaring sosial yang lemudian membentuk suatu grup atau komunitas. Jadi, komunitas online adalah komunitas virtual yang eksis secara online dan semua membernya bisa bereksistensi melalui pengambilan bagian pada ritual keanggotaan. (http://en.wikipedia.org/wiki/Online_community)

Kemudian, jika kita berbicara tentang sejarah komunitas online, maka yang harus kita telisik adalah sejarah jejaring sosial terlebih dahulu, karena komunitas online muncul disebabkan maraknya aktivitas jejaring sosial.

selanjutnya —>

klik link-link di bawah ini untuk mendapatkan informasi lainnya tentang psikologi internet dalam lingku interpersonal:

andari

aisyah

amadea

ajrin

Tinggalkan komentar